Blog seputar ternak kambing dan domba, mulai dari perawatan sampai jual beli kambing dan domba di Kediri - Indonesia

Sabtu, 26 Mei 2018

Cara Membuat Silase Untuk Pakan Ternak Ruminansia

Cara Membuat Silase Untuk Pakan Ternak Ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba).

Masalah klasik yang sering dihadapi oleh para peternak adalah masalah pakan saat tiba musim kemarau. Dimana rumput sebagai pakan hijaun susah didapatkan. Namun saat ini sudah ada teknologi yang bisa mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara menyimpan pakan hijaun yang banyak dijumpai di musim hujan dalam bentuk silase.

Cara Membuat Silase Untuk Pakan Ternak Ruminansia

Apa itu silase? Silase yaitu awetan bahan pakan (rumput, rumput gajah, tebon jagung dll.) yang disimpan dalam silo, sebuah tempat penyimpanan yang tertutup rapat dan kedap udara, pada kondisi anaerob yang digunakan untuk bahan pakan ternak ruminansia. 

Apa saja alat dan bahan yang diperlukan? Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan yaitu:
1. Tetes tebu (molasses) = 3% dari bahan silase (opsional, jika tidak ada tidak apa-apa)
2. Dedak hulus = 25% dari bahan silase (bisa juga dicampurkan bahan tambahan lain).
3. Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase
4. Mesin pemotong rumput (chopper)
5. Silo atau kantong plastik.

Cara pembuatan:
Pemotongan / cacah bahan hijauan segar dengan mesin chopper. Pemotongan dimaksudkan agar mudah dalam mencampur dengan bahan konsentrat dan juga memudahkan untuk dimasukkan silo penyimpanan sekaligus mempercepat proses fermentasi. Bahan terpotong dengan ukuran sekitar 5 cm.

Proses pencampuran dengan konsentrat dengan komposisi 75% hijauan, 25% konsentrat. Konsentrat bisa berupa bahan yang mudah ditemui di daerah sekitar seperti dedak (bekatul, ampas tahu, onggok, bungkil dll.) bisa juga ditambah dengan garam (opsional). Setelah bahan tercampur merata, bahan lalu dimasukkan ke wadah penyimpanan/ silo. Saat memasukkan bahan ke silo ditekan hingga padat agar seminim mungkin rongga udara terbentuk (anaerob). Pengisian bahan silo hingga full sampai tutup, sehingga tidak ada rongga udara diantara bahan dengan tutup wadah/ silo. 

Catatan:
Tujuannya meningkatkan nilai gizi dari pakan. Semakin banyak bahan baku yang ditambahkan dalam proses pembuatan silase akan semakin bagus nilai gizinya.
Pada proses pembuatan silase dengan ditambahkan EM4 bisa juga, ditambahkan tetes tebu (molase) juga bisa. 

Namun, dalam proses percobaan ini tidak memakai bakteri (EM4) tetap bisa karena secara otomatis bakteri muncul karena ada asam laktat.  Yang perlu diperhatikan bahwa proses harus tertutup rapat, tidak boleh ada oksigen luar yang masuk. Silase ini baru bisa digunakan setelah 21 hari (minimal). Dan bisa bertahan berbulan-bulan asalkan masih kedap udara.

Setelah ditutup dengan sempurna, maka tinggal ditunggu hingga 21 hari untuk bahan menjadi matang dan siap diberikan pada ternak. Proses fermentasi berhasil ditunjukkan dengan bau yang wangi seperti tape karena mengandung asam laktat. 

Jika setelah 21 hari tidak dijumpai bau wangi, maka kemungkinan proses dekomposer/ fermentasi gagal. Hal ini disebabkan karena ada campur tangan udara dari luar (kebocoran dll.). Jika proses pembuatan silase gagal, misalnya baunya tengik (tidak wangi seperti tape) maka pakan tidak bisa diberikan ke ternak karena bahan sudah jelek (tapi jika tetep diberikan dan ternak mau, tidak apa-apa). 

Selain wadah silo untuk tempat penyimpanan, silase juga bisa disimpan pakai kantong plastik yang tertutup rapat & dilapisi dengan karung (harus kedap udara).
Demikian tutorial Cara Membuat Silase Untuk Pakan Ternak Ruminansia, semoga bermanfaat!

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=kh_sWv50DG0


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cara Membuat Silase Untuk Pakan Ternak Ruminansia

0 komentar:

Posting Komentar